by: Yayan
Siapa kira si-Heryawan dapat meraih kesuksesannya perlahan demi
perlahan. Menghadapi ujian dengan sabar-sesabarnya. Hingga pada satu
titik dimana orang disekitarnya yang begitu memperhatikannya mengatakan,
"nih Heryawan dah harus dibantu." Tapi lantaran ilmunya yang
melebihi teman-temannya ia berpendapat bahwa meminta sepantasnya hanya
Allah SWT. Yang Maha Pemberi Rizki sang Maha Pemberi unuk hambanya yang
meminta hanya kepada-Nya.
Gawatnya, kalau teman-teman sekitarnya dah
bilang harus ditolong nih manusia yang namanya Heryawan, tetapi yang
bikin gemes si Heryawan masih aja suka infaq. Dia patokin minimal sehari
2000 untuk infaq. "Gile bener nih orang, untuk makan aja Cuma kuat
untuk satu hari, masih aja infaq," kata Joni pas di warung kopi saat
kongkow.
Tahajud, Subuh berjamaah di shof terdepan, Dhuha 4 rakaat, Zuhur
berjamaah di shof terdepan, Ashar berjamaah juga sampai Isya gak pernah
ditinggalin. Terus heryawan patokin waktu infaq terbaik adalah setelah
Dhuha, kalau lagi dirumah dia jalan kaki muterin komplek nyari tukang
minta-minta untuk diberikan jatah infaq setiap harinya 2000,-. Memang
semenjak di pecat 3 bulan lalu si Heryawan sabar banget menunggu
panggilan kerja. Kalau teman-teman lainnya pada demo minta pesangon sama
bosnya yang entah dah lari kemana, si Heryawan mah malah tambah cinta
sama Allah SWT. "Cuma Allah saja tempat meminta", katanya pas
diajak demo sama teman-temannya. "iiiiih sebel gak sih loh sama nih
orang," si Slamet ngedumel sambil bergabung sama teman-temannya
untuk Demo.
Sementara teman-temannya menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk
mendemo uang pesangon. Dan gak ada habisnya tuh urusan. Si Heryawan
terus istiqomah, walaupun keadannya mengenaskan tetap saja dia kekeh
Cuma Allah saja tempat meminta.
Di hari ke-90 dia istiqomah sama komitmennya. Ternyata sudah sebulan ada
orang di balik mobil sedan mewah hitam melihat gerak-gerik si Heryawan.
Orang di balik mobil itu gak habis piker ada pemuda yang bisa kayak
begitu. Suatu hari di hari ke-30, orang dibalik mobil itu membuat
scenario untuk menguji nih pemuda. Tanpa di duga Heryawan di berikan tas
sama lelaki berkacamata hitam baju hitam, celana hitam, sepatu hitam,
kulit hitam, syukur giginya gak hitam kata Heryawan dalam hatinya.
"Nih untuk keperluan kamu sehari-hari", kata orang serba hitam
yang kemudian hilang di ujung jalan.
"Apaan nih tas isinya, kok tuh orang kasih tas gitu aja ya.
Jangan-jangan Ular kobra lagi eh salah NArkoba", kata Heryawan.
KArena penasaran dia langsung buka tuh Tas. Dan MasyaAllah tuh tas tahu
gak apa isinya. Merah semua, bro. ya Merah Semua Sist. UAng gepokan
seratusan ribuan semuanya. Bisa kebayang kan berapa isinya. Uang
gepokan, seratusan ribu, di tas hitam isi 50 liter. Hatinya langsung
dag-dig dug si Heryawan. Innalillahi Wa innalillahi Rojiun. Apa ini
rezeki aye ya. Ah masa sih. Aye gak kerja kok tapi dapet uang sebanyak
ini. Kebayang juga di benak Heryawan apakah karena aye rajin infaq ya.
Gak-gak ini bukan han aye, katanya. Ini pasti cobaan dari Allah SWT.
Gak-gak gini caranya. Aye tahu ilmunya. Hitungan matematika sedekah gak
begini.
Kemudian si Heryawan mengira-ngira menghitung infaqnya dari ilmunya yang
dia tahu. Kalau sehari 2000 maka ini hari ke 90 berarti infaq Aye
berjumlah 180.000,- kalau Allah menjanjikan sepuluh kali lipat maka
harusnya Aye dapat 1.800.000,- aja. Tapi ini ada kali 100jutaan. GAk-gak
jangan tergoda, Wan. Dalam hatinya bergulat dengan nafsunya. Lantaran
ilmunya mumpuni nih Heryawan akhirnya memutuskan untuk menginfaqkan tuh
uang ke Masjid yang lagi dibangun. Alhamdulillah lega, HEryawan
bersyukur tak di beratkan dengan urusan uang yang banyak tadi.
Tanpa disadari si Heryawan di ikuti orang didalam mobil sedan mewah yang
member Tas tadi. Matanya berbinar tambah terang menerangi wajahnya. Dan
reflek bibirnya berucap kepada ayahnya yang diajak untuk menyaksikan
scenario putrinya itu. Bibirnya benar-benar tergerak meminta, "Abi,
ana mau menikah dengan pemuda itu," air mata mengalir sebentar
kemudian.
TAk lama si Heryawan telah memimpin Lima perusahaan jual beli dinar emas
di 5 negara. Bersama istrinya yang cantik dan sholeh. Dan tak ada yang
berubah dari Heryawan karena saban selasai Dhuha yang kini bertambah
menjadi 12 rakaat ia berjalan kaki mencari tempat untuk infaq. Dan tak
tanggung-tanggung ia berkomitmen berinfaq 1 juta per Harinya.
Subhanallah. LAntaran ilmu si Heryawan menjadi begitu komitmen. Tak
pernah meminta bagaimanapun kondisinya kecuali minta sama Sang Maha
Pemberi Allah SWT.
*note: Ya Allah bahkan jiwa, hati dan tubuh serta akal ini masih jauh
dari si Heryawan ini. Pemuda yang menyingkirkan keinginannya dari
meminta selain meminta dari-Mu. Ya Allah JAdikan aku seperti Heryawan
yaAllah. Yang komitmen beribadah kepada-Mu lantaran ilmu. Amin
Di Jakarta,
-yayan-
sumber: millis dikbud
13 April 2009
Lantaran Ilmu
Hahh.. Para Hantu Terlibat Dalam Pemilu!!??
by: putra wardana
Menjelang pemilu.. akhir2 ini muncul berita adanya penggelembungan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurut Berita koran, penggelembungan itu ada yang berupa 1 orang terdaftar di beberapa tempat, ada anak yang baru berusia 10 tahun tapi terdaftar sebagai pemilih.
Bahkan AMROZI terpidana kasus bom bali, yang sudah dihukum mati, masih terdaftar dalam DPT (lha iya ya.. nanti yang datang memilih/ mencontreng ke TPS apa arwahnya ya... hahaha) dsb.
Menurut berita koran dalam satu kabupaten saja penggelembungan jumlah pemilih mencapai ratusan ribu. Bahkan salah satu pimpinan partai dalam viva-news.com dalam pemilu kalai ini menyatakan ada 20juta pemilih siluman
Ironisnya.. disisi yang lain.. banyak warga negara yang sebenarnya punya hak pilih, tapi entah sengaja/ tidak sengaja dihilangkan hak pilihnya.. alias dipaksa jadi Golput. Wah bagaimana caranya?? mereka tidak dimasukkan sebagai pemilih dalam DPT. Kejadian ini pernah pernah terjadi pada sebuah pemilihan Gubernur disuatu propinsi, dimana 1 desa yang mayoritas warganya diduga akan memilih calon gubernur tertentu, ternyata semua warga desa itu tidak tercantum sebagai pemilih dalam DPT. ya akhirnya mereka kehilangan hak untuk memilih calon yang merupakan pilihan mereka.
Ironis lagi juga ada sebuah desa lain yang warganya terdaftar dalam DPT, tapi didesa itu, tidak ada kejelasan dimana Tempat Pemungutan Suaranya (TPS). Sampai warga berkeliling desa tidak menemukan TPS untuk memilih. Karena TPS TPS yang sebelumnya sudah ditentukan lokasi2nya, ternyata sampai hari pemilihan TPS itu tidak ada.
Persoalan DPT ini menimbulkan polemik.. KPU pusat menolak adanya temuan kesalahan DPT, tapi oleh KPU didaerah ditemukan kesalahan DPT. Para ahli menyatakan hal itu terjadi krn KPU hanya mengandalkan data dari departemen dalam negeri (depdagri), dimana menurut para ahli itu data depdagri sudah dikenal lama sebagai data sampah.. Depdagri sendiri menyatakan bahwa jika ada kesalahan DPT bukan kesalahannya, tapi kesalahan KPU... Nah loe...
Belum lagi ada pernyataan dari Ketua Umum Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), tentang penetapan tanggal 9 April 2009 sebagai hari H pemilu. Dimana pemerintah menetapkan hari kamis (9/4/09) sbg hari libur nasional, Liburan bersambung Jumat (10/4/09) sbg hari kenaikan Isa Al masih, lalu berlanjut liburan sabtu dan minggu (11-12/4/09) . kata ketua Asita: "Otomatis Libur 4 hari ini memang mengancam Pemilu. Apakah pemerintah sudah menyadari hal ini atau tidak. Penetapan ini justru membuat banyak warga memilih berlibur daripada mencontreng dalam pesta demokrasi'. Menurut ketua Asita, Kesempatan libur panjang ini tidak disia2kan masyarakat. Buktinya, semua tiket penerbangan keluar negeri pada hari Kamis (9/4/09) sudah ludes terjual".
Bagi masyarakat yang tidak banyak uang, mereka memilih berlibur ke daerah2 wisata lokal pada 9 April 2009 itu. Menurut Ketua Asita, hal ini diketahui dari laporan hotel2 di bali, lombok, jogja dll, mereka bilang sudah penuh untuk 9 April. Juga banyaknya pemesanan tiket antar daerah yang sudah full booked. Artinya banyak warga yang memilih pergi dari pada melakukan hak pilih mereka
"Meski begitu, jangan dianggap kebijakan libur pada pemilu ini sebagai hal yang salah. Karena jika tetap masuk kerja, jangan2 dikantor diintervensi pimpinan untuk memilih partai tertentu".. kata ketua Asita
Ironis memang.. disatu sisi, ada orang yang ingin memilih tapi dihilangkan hak pilihnya dengan tidak dimasukkan sebagai pemilih dalam daftar pemilih tetap. (Catatan, DPT baru diserahkan kepada partai peserta pemilu setelah daftar kependudukan dari Depdagri diverifikasi oleh KPU. Setelah DPT diserahkan kepada partai, baru partai bisa memeriksa benar atau tidak.
Jika ada kelebihan atau pemilih ganda, itu bisa diperbaiki (tapi jika DPT baru diserahkan H-4 sebelum pemilu.. ya apa bisa memeriksa data yang begitu ruwet... hehehe.. apalagi sebelum data DPT diserahkan kepada partai jauh2 hari KPU pusat telah menyatakan bahwa tidak ada kesalahan DPT).
Tapi jika ada warga yang belum dimasukkan sebagai pemilih dalam DPT, itu tidak bisa diperbaiki/ ditambahkan sebagai pemilih dalam DPT)
Disisi lain muncul kabar adanya jumlah pemilih siluman yang mencapai 20juta.
Disisi lain, dengan banyaknya warga yang Golput yang karena dipaksa (karena tidak dimasukkan DPT, otomatis gugur haknya untuk memilih) atau yang dengan senang hati jadi Golput (yang memilih menikmati libur panjang daripada menggunakan hak pilihnya).. atau mereka yang sudah memilih Golput sejak lama..bisa menjadi sumber kecurangan pemilu.. dimana suaranya bisa saja diarahkan pada partai tertentu... sebagai contoh kasus, di Depok, jawa barat, ditemukan ratusan surat suara yang sudah dicontreng memilih PKS (Koran Media Indonesia), di Blitar, Jawa Timur, ditemukan ratusan surat suara yang sudah dicontreng memilih PKS) (koran Jawa Pos), Di Klaten ditemukan surat suara yang telah dicontreng memilih Partai Demokrat. Di Semarang ditemukan surat suara untuk propinsi Bali dikirim ke Jawa Tengah..dsb
Mengamati itu semua, tentunya sangat memprihatinkan. Tapi sebagai bangsa yang memang baru belajar berdemokrasi, jangan sampai hal ini menghambat kemajuan bangsa ini kedepan, dimana semua pihak harus arif dan bijaksana. Karena jangan sampai muncul anggapan di masyarakat bahwa pemilu nantinya bukanlah merupakan sebuah proses yang memberi harapan.
Dengan kearifan kita bisa memberi makna pada proses kehidupan masyarakat, bahwa dengan pemilu adalah salah satu langkah, dimana masih ada harapan untuk kemajuan bangsa dan negara ini kedepan.
Atau menanggapi ini bisa saja dengan humor:...
"Karena banyaknya Pemilih Siluman.. jelas akan milih sesama siluman, Jin, dhemit, setan, hantu, pocong, kuntilanak dsb... wah wah negara ini akan dipimpin oleh Siluman, jin, hantu dsb... hahaha
Berarti para caleg itu salah ya caranya kampanye.. Harusnya tidak usah capek2 dan keluar banyak duit.. cukup dengan bakar menyan.. ditanggung akan dipilih oleh para siluman, pocong, kuntilanak dsb hahaha.." (dikutip dari sebuah tulisan humor pada sebuah Blog)
Semoga kearifan dan kebijakan dari semua warga bangsa (para pemimpin adalah salah satu bagian dari warga)... bisa mencairkan kebekuan politik, kebekuan silahturahmi, kebekuan otak, hati, rasa yang arif &bijak, kebekuan kemanusiaan, maupun kebekuan inspirasi seluruh warga bangsa Indonesia...
sehingga masih ada harapan esok yang lebih baik bagi kita, bagi anak cucu kita, bagi anak cucu bangsa Indonesia..
Sehingga mereka tetap bisa merasakan kebanggaan sebagai Orang Indonesia, tetap bisa tegak kepala mereka sebagai Orang Indonesia, karena sebagai bangsa yang bermartabat di antara bangsa2.
Mencairkan segala kebekuan itu rasanya tentu akan membahagiakan bagi warga bangsa ini (pasti akan membuat dada pemimpin yang arif dan bijak berdegup kencang karena haru dan semangat).. karena itu semua adalah salah satu modal mengatasi problem masa kini untuk menuju masa depan yang lebih baik...
Bahwa kita bukan bangsa yang dicemooh, tidak berharga dan terhina diantara bangsa2
KITA DI MASA DEPAN ADALAH BANGSA YANG BERMARTABAT DIANTARA BANGSA2 DIDUNIA....
Menjelang pemilu.. akhir2 ini muncul berita adanya penggelembungan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurut Berita koran, penggelembungan itu ada yang berupa 1 orang terdaftar di beberapa tempat, ada anak yang baru berusia 10 tahun tapi terdaftar sebagai pemilih.
Bahkan AMROZI terpidana kasus bom bali, yang sudah dihukum mati, masih terdaftar dalam DPT (lha iya ya.. nanti yang datang memilih/ mencontreng ke TPS apa arwahnya ya... hahaha) dsb.
Menurut berita koran dalam satu kabupaten saja penggelembungan jumlah pemilih mencapai ratusan ribu. Bahkan salah satu pimpinan partai dalam viva-news.com dalam pemilu kalai ini menyatakan ada 20juta pemilih siluman
Ironisnya.. disisi yang lain.. banyak warga negara yang sebenarnya punya hak pilih, tapi entah sengaja/ tidak sengaja dihilangkan hak pilihnya.. alias dipaksa jadi Golput. Wah bagaimana caranya?? mereka tidak dimasukkan sebagai pemilih dalam DPT. Kejadian ini pernah pernah terjadi pada sebuah pemilihan Gubernur disuatu propinsi, dimana 1 desa yang mayoritas warganya diduga akan memilih calon gubernur tertentu, ternyata semua warga desa itu tidak tercantum sebagai pemilih dalam DPT. ya akhirnya mereka kehilangan hak untuk memilih calon yang merupakan pilihan mereka.
Ironis lagi juga ada sebuah desa lain yang warganya terdaftar dalam DPT, tapi didesa itu, tidak ada kejelasan dimana Tempat Pemungutan Suaranya (TPS). Sampai warga berkeliling desa tidak menemukan TPS untuk memilih. Karena TPS TPS yang sebelumnya sudah ditentukan lokasi2nya, ternyata sampai hari pemilihan TPS itu tidak ada.
Persoalan DPT ini menimbulkan polemik.. KPU pusat menolak adanya temuan kesalahan DPT, tapi oleh KPU didaerah ditemukan kesalahan DPT. Para ahli menyatakan hal itu terjadi krn KPU hanya mengandalkan data dari departemen dalam negeri (depdagri), dimana menurut para ahli itu data depdagri sudah dikenal lama sebagai data sampah.. Depdagri sendiri menyatakan bahwa jika ada kesalahan DPT bukan kesalahannya, tapi kesalahan KPU... Nah loe...
Belum lagi ada pernyataan dari Ketua Umum Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), tentang penetapan tanggal 9 April 2009 sebagai hari H pemilu. Dimana pemerintah menetapkan hari kamis (9/4/09) sbg hari libur nasional, Liburan bersambung Jumat (10/4/09) sbg hari kenaikan Isa Al masih, lalu berlanjut liburan sabtu dan minggu (11-12/4/09) . kata ketua Asita: "Otomatis Libur 4 hari ini memang mengancam Pemilu. Apakah pemerintah sudah menyadari hal ini atau tidak. Penetapan ini justru membuat banyak warga memilih berlibur daripada mencontreng dalam pesta demokrasi'. Menurut ketua Asita, Kesempatan libur panjang ini tidak disia2kan masyarakat. Buktinya, semua tiket penerbangan keluar negeri pada hari Kamis (9/4/09) sudah ludes terjual".
Bagi masyarakat yang tidak banyak uang, mereka memilih berlibur ke daerah2 wisata lokal pada 9 April 2009 itu. Menurut Ketua Asita, hal ini diketahui dari laporan hotel2 di bali, lombok, jogja dll, mereka bilang sudah penuh untuk 9 April. Juga banyaknya pemesanan tiket antar daerah yang sudah full booked. Artinya banyak warga yang memilih pergi dari pada melakukan hak pilih mereka
"Meski begitu, jangan dianggap kebijakan libur pada pemilu ini sebagai hal yang salah. Karena jika tetap masuk kerja, jangan2 dikantor diintervensi pimpinan untuk memilih partai tertentu".. kata ketua Asita
Ironis memang.. disatu sisi, ada orang yang ingin memilih tapi dihilangkan hak pilihnya dengan tidak dimasukkan sebagai pemilih dalam daftar pemilih tetap. (Catatan, DPT baru diserahkan kepada partai peserta pemilu setelah daftar kependudukan dari Depdagri diverifikasi oleh KPU. Setelah DPT diserahkan kepada partai, baru partai bisa memeriksa benar atau tidak.
Jika ada kelebihan atau pemilih ganda, itu bisa diperbaiki (tapi jika DPT baru diserahkan H-4 sebelum pemilu.. ya apa bisa memeriksa data yang begitu ruwet... hehehe.. apalagi sebelum data DPT diserahkan kepada partai jauh2 hari KPU pusat telah menyatakan bahwa tidak ada kesalahan DPT).
Tapi jika ada warga yang belum dimasukkan sebagai pemilih dalam DPT, itu tidak bisa diperbaiki/ ditambahkan sebagai pemilih dalam DPT)
Disisi lain muncul kabar adanya jumlah pemilih siluman yang mencapai 20juta.
Disisi lain, dengan banyaknya warga yang Golput yang karena dipaksa (karena tidak dimasukkan DPT, otomatis gugur haknya untuk memilih) atau yang dengan senang hati jadi Golput (yang memilih menikmati libur panjang daripada menggunakan hak pilihnya).. atau mereka yang sudah memilih Golput sejak lama..bisa menjadi sumber kecurangan pemilu.. dimana suaranya bisa saja diarahkan pada partai tertentu... sebagai contoh kasus, di Depok, jawa barat, ditemukan ratusan surat suara yang sudah dicontreng memilih PKS (Koran Media Indonesia), di Blitar, Jawa Timur, ditemukan ratusan surat suara yang sudah dicontreng memilih PKS) (koran Jawa Pos), Di Klaten ditemukan surat suara yang telah dicontreng memilih Partai Demokrat. Di Semarang ditemukan surat suara untuk propinsi Bali dikirim ke Jawa Tengah..dsb
Mengamati itu semua, tentunya sangat memprihatinkan. Tapi sebagai bangsa yang memang baru belajar berdemokrasi, jangan sampai hal ini menghambat kemajuan bangsa ini kedepan, dimana semua pihak harus arif dan bijaksana. Karena jangan sampai muncul anggapan di masyarakat bahwa pemilu nantinya bukanlah merupakan sebuah proses yang memberi harapan.
Dengan kearifan kita bisa memberi makna pada proses kehidupan masyarakat, bahwa dengan pemilu adalah salah satu langkah, dimana masih ada harapan untuk kemajuan bangsa dan negara ini kedepan.
Atau menanggapi ini bisa saja dengan humor:...
"Karena banyaknya Pemilih Siluman.. jelas akan milih sesama siluman, Jin, dhemit, setan, hantu, pocong, kuntilanak dsb... wah wah negara ini akan dipimpin oleh Siluman, jin, hantu dsb... hahaha
Berarti para caleg itu salah ya caranya kampanye.. Harusnya tidak usah capek2 dan keluar banyak duit.. cukup dengan bakar menyan.. ditanggung akan dipilih oleh para siluman, pocong, kuntilanak dsb hahaha.." (dikutip dari sebuah tulisan humor pada sebuah Blog)
Semoga kearifan dan kebijakan dari semua warga bangsa (para pemimpin adalah salah satu bagian dari warga)... bisa mencairkan kebekuan politik, kebekuan silahturahmi, kebekuan otak, hati, rasa yang arif &bijak, kebekuan kemanusiaan, maupun kebekuan inspirasi seluruh warga bangsa Indonesia...
sehingga masih ada harapan esok yang lebih baik bagi kita, bagi anak cucu kita, bagi anak cucu bangsa Indonesia..
Sehingga mereka tetap bisa merasakan kebanggaan sebagai Orang Indonesia, tetap bisa tegak kepala mereka sebagai Orang Indonesia, karena sebagai bangsa yang bermartabat di antara bangsa2.
Mencairkan segala kebekuan itu rasanya tentu akan membahagiakan bagi warga bangsa ini (pasti akan membuat dada pemimpin yang arif dan bijak berdegup kencang karena haru dan semangat).. karena itu semua adalah salah satu modal mengatasi problem masa kini untuk menuju masa depan yang lebih baik...
Bahwa kita bukan bangsa yang dicemooh, tidak berharga dan terhina diantara bangsa2
KITA DI MASA DEPAN ADALAH BANGSA YANG BERMARTABAT DIANTARA BANGSA2 DIDUNIA....
sumber: millis dikbud
01 April 2009
sejarah berdirinya
Sejarah pendirian STIKES Majapahit Mojokerto tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan 'saudara tua'-nya, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Majapahit Mojokerto. Kedua lembaga ini di bawah naungan Yayasan Kesehatan Majapahit Mojokerto.
profile
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto merupakan STIKES yang pertama di Mojokerto.
sekapur sirih
kami berharap anda dapat mendapatkan informasi yang sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya.
sebab seringkali ketidakjuuran dan ketidakadilan telah menjadi menu wajib di tempat kami.
tanpa mengurangi rasa hormat kami, jika ada hal yang kurang berkenan dengan pelayanan kami,
dapat mengirimkan via e-mail: majapahitstikes@gmail.com.demikian mohon maklum adanya. atas perhatian dan masukannya disampaikan terima kasih.
hormat kami,
admin web
Langganan:
Postingan (Atom)