• program studi
  • 13 April 2009

    Hahh.. Para Hantu Terlibat Dalam Pemilu!!??

    by: putra wardana

    Menjelang pemilu.. akhir2 ini muncul berita adanya penggelembungan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurut Berita koran, penggelembungan itu ada yang berupa 1 orang terdaftar di beberapa tempat, ada anak yang baru berusia 10 tahun tapi terdaftar sebagai pemilih.
    Bahkan AMROZI terpidana kasus bom bali, yang sudah dihukum mati, masih terdaftar dalam DPT (lha iya ya.. nanti yang datang memilih/ mencontreng ke TPS apa arwahnya ya... hahaha)  dsb.

    Menurut berita koran dalam satu kabupaten saja penggelembungan jumlah pemilih mencapai ratusan ribu. Bahkan salah satu pimpinan partai dalam viva-news.com dalam pemilu kalai ini menyatakan ada 20juta pemilih siluman


    Ironisnya.. disisi yang lain.. banyak warga negara yang sebenarnya punya hak pilih, tapi entah sengaja/ tidak sengaja dihilangkan hak pilihnya.. alias dipaksa jadi Golput. Wah bagaimana caranya?? mereka tidak dimasukkan sebagai pemilih dalam DPT. Kejadian ini pernah pernah terjadi pada sebuah pemilihan Gubernur disuatu propinsi, dimana 1 desa yang mayoritas warganya diduga akan memilih calon gubernur tertentu, ternyata semua warga desa itu tidak tercantum sebagai pemilih dalam DPT. ya akhirnya mereka kehilangan hak untuk memilih calon yang merupakan pilihan mereka.

    Ironis lagi juga ada sebuah desa lain yang warganya terdaftar dalam DPT, tapi didesa itu, tidak ada kejelasan dimana Tempat Pemungutan Suaranya (TPS). Sampai warga berkeliling desa tidak menemukan TPS untuk memilih. Karena TPS TPS yang sebelumnya sudah ditentukan lokasi2nya, ternyata sampai hari pemilihan TPS itu tidak ada.

    Persoalan DPT ini menimbulkan polemik.. KPU pusat menolak adanya temuan kesalahan DPT, tapi oleh KPU didaerah ditemukan kesalahan DPT. Para ahli menyatakan hal itu terjadi krn KPU hanya mengandalkan data dari departemen dalam negeri (depdagri), dimana menurut para ahli itu data depdagri sudah dikenal lama sebagai data sampah.. Depdagri sendiri menyatakan bahwa jika ada kesalahan DPT bukan kesalahannya, tapi kesalahan KPU... Nah loe...

    Belum lagi ada pernyataan dari Ketua Umum Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), tentang penetapan tanggal 9 April 2009 sebagai hari H pemilu. Dimana pemerintah menetapkan hari kamis (9/4/09) sbg hari libur nasional, Liburan bersambung Jumat (10/4/09) sbg hari kenaikan Isa Al masih, lalu berlanjut liburan sabtu dan minggu (11-12/4/09) . kata ketua Asita: "Otomatis Libur 4 hari ini memang mengancam Pemilu. Apakah pemerintah sudah menyadari hal ini atau tidak. Penetapan ini justru membuat banyak warga memilih berlibur daripada mencontreng dalam pesta demokrasi'. Menurut ketua Asita, Kesempatan libur panjang ini tidak disia2kan masyarakat. Buktinya, semua tiket penerbangan keluar negeri pada hari Kamis (9/4/09) sudah ludes terjual".
    Bagi masyarakat yang tidak banyak uang, mereka memilih berlibur ke daerah2 wisata lokal pada 9 April 2009 itu. Menurut Ketua Asita, hal ini diketahui dari laporan hotel2 di bali, lombok, jogja dll, mereka bilang sudah penuh untuk 9 April. Juga banyaknya pemesanan tiket antar daerah yang sudah full booked. Artinya banyak warga yang memilih pergi dari pada melakukan hak pilih mereka

    "Meski begitu, jangan dianggap kebijakan libur pada pemilu ini sebagai hal yang salah. Karena jika tetap masuk kerja, jangan2 dikantor diintervensi pimpinan untuk memilih partai tertentu".. kata ketua Asita

    Ironis memang.. disatu sisi, ada orang yang ingin memilih tapi dihilangkan hak pilihnya dengan tidak dimasukkan sebagai pemilih dalam daftar pemilih tetap. (Catatan, DPT baru diserahkan kepada partai peserta pemilu setelah daftar kependudukan dari Depdagri diverifikasi oleh KPU. Setelah DPT diserahkan kepada partai, baru partai bisa memeriksa benar atau tidak.
    Jika ada kelebihan atau pemilih ganda, itu bisa diperbaiki (tapi jika DPT baru diserahkan H-4 sebelum pemilu.. ya apa bisa memeriksa data yang begitu ruwet... hehehe.. apalagi sebelum data DPT diserahkan kepada partai jauh2 hari KPU pusat telah menyatakan bahwa tidak ada kesalahan DPT).
    Tapi jika ada warga yang belum dimasukkan sebagai pemilih dalam DPT, itu tidak bisa diperbaiki/ ditambahkan sebagai pemilih dalam DPT)

    Disisi lain muncul kabar adanya jumlah pemilih siluman yang mencapai 20juta.

    Disisi lain, dengan banyaknya warga yang Golput yang karena dipaksa (karena tidak dimasukkan DPT, otomatis gugur haknya untuk memilih) atau yang dengan senang hati jadi Golput (yang memilih menikmati libur panjang daripada menggunakan hak pilihnya).. atau mereka yang sudah memilih Golput sejak lama..bisa menjadi sumber kecurangan pemilu.. dimana suaranya bisa saja diarahkan pada partai tertentu... sebagai contoh kasus, di Depok, jawa barat, ditemukan ratusan surat suara yang sudah dicontreng memilih PKS (Koran Media Indonesia), di Blitar, Jawa Timur, ditemukan ratusan surat suara yang sudah dicontreng memilih PKS) (koran Jawa Pos), Di Klaten ditemukan surat suara yang telah dicontreng memilih Partai Demokrat. Di Semarang ditemukan surat suara untuk propinsi Bali dikirim ke Jawa Tengah..dsb

    Mengamati itu semua, tentunya sangat memprihatinkan. Tapi sebagai bangsa yang memang baru belajar berdemokrasi, jangan sampai hal ini menghambat kemajuan bangsa ini kedepan, dimana semua pihak harus arif dan bijaksana. Karena jangan sampai muncul anggapan di masyarakat bahwa pemilu nantinya bukanlah merupakan sebuah proses yang memberi harapan.

    Dengan kearifan kita bisa memberi makna pada proses kehidupan masyarakat, bahwa dengan pemilu adalah salah satu langkah, dimana masih ada harapan untuk kemajuan bangsa dan negara ini kedepan.

    Atau menanggapi ini bisa saja dengan humor:...
    "Karena banyaknya Pemilih Siluman.. jelas akan milih sesama siluman, Jin, dhemit, setan, hantu, pocong, kuntilanak dsb... wah wah negara ini akan dipimpin oleh Siluman, jin, hantu dsb... hahaha
    Berarti para caleg itu salah ya caranya kampanye.. Harusnya tidak usah capek2 dan keluar banyak duit.. cukup dengan bakar menyan.. ditanggung akan dipilih oleh para siluman, pocong, kuntilanak dsb hahaha.." (dikutip dari sebuah tulisan humor  pada sebuah Blog)

    Semoga kearifan dan kebijakan dari semua warga bangsa (para pemimpin adalah salah satu bagian dari warga)... bisa mencairkan kebekuan politik, kebekuan silahturahmi, kebekuan otak, hati, rasa yang arif &bijak, kebekuan kemanusiaan, maupun kebekuan inspirasi seluruh warga bangsa Indonesia...
    sehingga masih ada harapan esok yang lebih baik bagi kita, bagi anak cucu kita, bagi anak cucu bangsa Indonesia..
    Sehingga mereka tetap bisa merasakan kebanggaan sebagai Orang Indonesia, tetap bisa tegak kepala mereka sebagai Orang Indonesia, karena sebagai bangsa yang bermartabat di antara bangsa2.

    Mencairkan segala kebekuan itu rasanya tentu akan membahagiakan bagi warga bangsa ini (pasti akan membuat dada pemimpin yang arif dan bijak berdegup kencang karena haru dan semangat).. karena itu semua adalah salah satu modal mengatasi problem masa kini untuk menuju masa depan yang lebih baik...
    Bahwa kita bukan bangsa yang dicemooh, tidak berharga dan terhina diantara bangsa2

    KITA DI MASA DEPAN ADALAH BANGSA YANG BERMARTABAT DIANTARA BANGSA2 DIDUNIA....
     
    sumber: millis dikbud

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar